APA ITU ENZIM ?

Metabolisme merupakan suatu reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup. Reaksi dimaksud untuk memperoleh & menyimpan energi,menyusun & merombak bahan makanan,menyusun & merombak struktur-struktur sel, dll.
Tentunya dalam reaksi kimia terdapat zat-zat atau senyawa-senyawa baik yang sifatnya menghambat (inhibitor) atau mempercepat reaksi (aktivator). Senyawa-senyawa yang mempercepat suatu reaksi dikenal dengan sebutan katalisator.
Katalisator adalah suatu zat yang mempercepat laju raksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami perubahan atau terpakai oleh reaksi itu. Suatu katalis berperan dalam reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk.
Katalis mengurangi energi yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
Metabolisme yang merupakan reaksi kimia memiliki katalisator yang disebut dengan enzim..
Enzim yang tersusun atas protein dan molekul lainnya bekerja dengan menurunkan energi aktivasi, sehingga tidak diperlukan suhu dan energi tinggi untuk melakukan suatu reaksi kimia di dalam tubuh. Jika tidak terdapat katalisator dalam metabolisme, maka suhu tubuh akan meningkat dan membahayakan bagi tubuh mahkluk hidup.
Kerja enzim tentunya dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar enzim. Faktor dalam misalnya subtansi-subtansi genetik yang dibawa oleh masing-masing enzim, sedang faktor luar adalah yang masuk ke dalam tubuh.
Karena enzim katalase terbentuk atas senyawa protein, maka enzim ini juga memiliki ciri-ciri yang sama dengan protein. Kerja enzim akan sangat dipengaruhi oleh suhu dan derajat keasaman lingkungannya.
Enzim merupakan protein yang tersusun atas asam-asam amino. Kebanyakan enzim berukuran lebih besar dari substratnya, akan tetapi hanya daerah tertentu dari molekul enzim tersebut yang berkaitan dengan substrat. yaitu bagian yang disebut dengan sisi aktif.

Ciri-ciri Enzim
  1. Biokatalisator : enzim hanya dihasilkan oleh sel-sel mahkluk hidup yang digunakan untuk mempercepat proses reaksi.
  2. Protein :sifat enzim =protein yaitu dapat rusak pada suhu yang tinggi & dipengaruhi ph.
  3. Bekerja secara khusus : enzim tertentu hanya dapat mempengaruhi reaksi tertentu, tidak dapat mempengaruhi reaksi lainnya. Zat yang terpengaruhi oleh enzim tersebut substrat. Substrat adalah zat yang bereaksi.
  4. Dapat digunakan berulang kali : dapat digunakan berulang kali karena enzim tidak berubah pada saat terjadi reaksi.Satu molekul enzim dapat bekerja berkali-kali selama enzim itu tidak rusak.
  5. Rusak oleh panas : enzim rusak oleh panas karena merupakan suatu protein. Rusaknya enzim oleh panas disebut denaturasi . Jika telah rusak enzim tidak dapat bekerja lagi..
  6. Tidak ikut bereaksi : enzim hanya diperlukan untuk mempercepat reaksi.
  7. Bekerja dapat balik : Suatu enzim dapat bekerja menguraikan suatu senyawa menjadi senyawa-senyawa lain dan sebaliknya dapat pula bekerja menyusun senyawa-senyawa itu menjadi senyawa semula.
  8. Kerja enzim dipengaruhi faktor lingkungan.


Faktor enzim menjadikan kita selain Hidup,juga Hidup Lebih Lama

Homeostasis adalah proses fisiologis amat penting yang terjadi pada kehidupan. Proses homeostasis seharusnya berjalan dengan seimbang antara faktor yang merusak dan memperbaiki. Apabila homeostasis terganggu, maka seseorang akan menjadi sakit. Salah satu bahan yang penting dalam peristiwa  homeostasis adalah enzim.

Pengamatan Dr.Hiromi Shinya juga diperkuat teori Dr.Howel menunjukkan bahwa apabila enzim ini habis, maka kehidupan pun akan berakhir. Hal-hal yang dapat mengakibatkan enzim habis dalam tubuh manusia adalah gaya hidup yang terkait denga konsumsi manusia atas alkohol, tembakau(rokok), obat-obatan, dan aneka bahan makanan minuman lainnya.

Jumlah enzim adalah kunci kesehatan. Enzim adalah katalis protein yang dibentuk didalam sel-sel makhluk hidup. Singkatnya enzim adalah sebuah unsur yang diperlukan oleh makhluk hidup agar dapat hidup. Contoh : sebuah kuncup biji tanaman tumbuh karena adanya enzim yang bekerja. Enzim juga yang bekerja ketika kuncup itu tumbuh menjadi sehelai daun. Aktifitas tubuh manusia juga didukung oleh banyak enzim. Pencernaan dan penyerapan, metabolisme sel-sel lama yang diganti oleh sel-sel baru, penguraian racun dengan detoksifikasi,semua adalah hasil fungsi enzim. Setiap enzim hanya memiliki satu fungsi.
Enzim bertanggung jawab atas seluruh fungsi makhluk hidup. Gerakan jari tangan,pernafasan, dan degup jantung, semua aktifitas berkat keja enzim. Namun sistem ini akan menjadi tidak efisien jika setiap enzim yang digunakan untuk suatu aktifitas tertentu diproduksi dalam bentuk finalnya dari permulaan, tanpa memperdulikan kebutuhan tubuh yang terus berubah-ubah.

Jika teori ini benar, pada saat suatu organ bagian tubuh menggunakan persediaan enzimnya secara berlebihan, tubuh akan mengalami kesulitan mempertahankan homeostatis (keseimbangan sistem tubuh) memperbaiki sel-sel dan menjaga sistem syaraf, sistem endokrin, dan sistem kekebalan tubuh, karena organ tersebut menghabiskan enzim pangkal. Oleh karena itu mengakibatkan kekurangan enzim di area-area lain. Enzim pangkal dapat menjadi jenis enzim apapun. Saat makanan yang mengandung enzim dikonsumsi, enzim pangkal disimpan dalam tubuh, siap untuk digunakan kapanpun dibutuhkan.

Jumlah enzim pangkal di dalam tubuh menentukan apakah sistem kekebalan tubuh berfungsi dengan baik atau tidak. Tanpa henti tubuh manusia bekerja untuk mempertahankan keseimbangan sistem tubuh. Itulah sebabnya, jika sejumlah besar radikal bebas yang sangat beracun terkumpul dalam tubuh (pada kasus kemoterapi), enzim-enzim pangkal seluruh tubuh berubah menjadi enzim-enzim yang menangkal racun radikal-radikal bebas tersebut.Tubuh berusaha keras menetralisasi kerusakan terbesar yang disebabkan oleh radikal bebas.
Efek samping yang banyak dikenal dari kemoterapi adalah hilangnya nafsu makan, mual, dan rambut rontok, tetapi saya yakin semua gejala itu muncul karena enzim pangkal dalam jumlah besar tengah digunakan untuk menangkal racun. Jumlah enzim pangkal yang terpakai dalam proses detoksifikasi setelah kemo tentu saja sangat besar.
Jika jumlah enzim pencernaan yang dimiliki seseorang tidak cukup, orang itu mengalami kehilangan nafsu makan. Pada saat yang sama metabolisme sel melambat, karena kurangnya enzim metabolisme dan selaput mulus di lambung. dan ususpun menjadi tidak teratur, sehingga menyebabkan rasa mual. Defisiensi enzim metabolisme menyebabkan kulit bersisik, kuku rapuh dan rambut rontok.

Kadar enzim pangkal berkurang bersamaan dengan bertambahnya usia. Ada sekitar 5000 jenis enzim yang bekerja dalam tubuh manusia. Dapat dibagi dua kategori luas  :

  1. Enzim-enzim yang dibuat di dalam tubuh dan
  2. Enzim-enzim yang datang dari luar dalam bentuk makanan.
Diantara enzim-enzim yang dibentuk di dalam tubuh, sekitar 3000 jenis dibuat oleh bakteri-bakteri usus.
Orang yang memiliki karakteristik lambung dan usus yang baik adalah menyantap banyak makanan segar (makanan mentah/raw food) yang mengandung banyak enzim. Hal ini tidak hanya berarti mengkonsumsi enzim dari luar, tetapi juga menciptakan lingkungan usus yang kondusif bagi bakteri-bakteri usus untuk memproduksi enzim secara aktif.

Sementara orang yang memiliki karakteristik dan ciri-ciri lambung serta usus yang buruk adalah kebiasaan-kebiasaan gaya hidup yang mempercepat habisnya enzim. Kebiasaan menggunakan alkohol dan tembakau(rokok), terlalu banyak makan, mengkonsumsi makanan mengandung bahan tambahan, lingkungan yang menyebabkan stres, & penggunaan obat-obatan, semua menguras enzim dalam jumlah besar. Hal lain yang menguras enzim dalam jumlah besar : menyantap makanan basi yang memproduksi racun dalam usus besar, terkena sinar ultraviolet dan gelombang elektromagnetik yang menghasilkan radikal bebas, sehingga memerlukan detoksifikasi oleh enzim, serta stress secara emosi.

Mendesak bagi kita mengetahui cara meningkatkan dan bukannya menguras enzim-enzim tubuh, karena jika tubuh memiliki enzim yang banyak, energi untuk hidup dan sistem kekebalan pun meningkat.
Mengetahui bagaimana membatasi penipisan secara tidak seharusnya enzim pangkal yang berharga adalah rahasia untuk menyembuhkan penyakit dan menjalani hidup berumur panjang & sehat:

  1. Mengunyah dengan baik 30-50 kali setiap makan, sangatlah penting. Mengunyah menstimulasi sekresi air liur. Enzim-enzim pencernaan yang terdapat dalam air liur, jika tercampur dengan makanan selama dikunyah, meningkatkan pencernaan dan penyerapan, karena penguraian makanan berlangsung dengan lancar.
  2. Enzim-enzim yang berharga sensitif terhadap panas & akan terurai pada suhu 48-115 C
  3. Makanan terbaik : a) yang tumbuh di tanah subur & kaya mineral,  b)tanpa menggunakan zat-zat kimia pertanian maupun pupuk kimia,  c) yang dimakan segera setelah dipanen.
  4. Semakin segar sayuran, buah-buahan, daging dan ikan semakin banyak pula enzim yang dikandungnya. (jadi terasa lezat saat dimakan).
  5. Sangat penting mengetahui bagaimana cara memilih makanan yang tepat, cara memasaknya dan cara menyantapnya.
  6. Makanan segar dianggap baik bagi tubuh karena selain mengandung banyak enzim, mereka tidak teroksidasi (terjadi saat zat berikatan dengan oksigen). Radikal bebas terbentuk saat makanan teroksidasi memasuki tubuh. Radikal bebas dapat menghancurkan DNA dalam sel-sel, sehingga menyebabkan kanker dan banyak masalah kesehatan lainnya.
  7. Radikal bebas sering diperlakukan sebagai penjahat, pada kenyataannya juga berfungsi penting, yaitu mampu membunuh virus, bakteri, jamur dan menekan infeksi.
  8. Saat radikal bebas meningkat terlalu banyak, tubuh kita dilengkapi dengan senjata untuk menetralisasinya, yaitu enzim antioksidan. Jenis enzim yang menjalankan fungsi ini disebut SOD (super oksida dismutase).
  9. SOD saat melewati usia 40 tahun menurun, saat SOD mulai berkurang seiring usia, enzim-enzim pangkal mulai melawan radikal bebas yang berlebihan. Jika enzim pangkal tidak tersedia dalam tubuh, maka enzim pangkal tidak dapat mencegah gangguan kesehatan yang disebabkan radikal bebas. Maka menjadi suatu kepentingan untuk menghindari makanan yang teroksidasi dan memakan makanan yang segar yang penuh enzim, selain membatasi jumah radikal bebas yang dihasilkan, juga dapat membatasi pengurangan enzim pangkal dalam tubuh. Hal ini akan menghasilkan suatu siklus positif yang secara teratur akan meningkatkan energi kehidupan kita.