Ada 3 lapisan gigi :
- Dentin
- Pulpa
Dentin adalah struktur penyusun gigi terbesar, jaringan ini jauh lebih lunak dibandingkan email, karena komposisi material organiknya lebih banyak daripada email yaitu mencapai 20%, dimana 85%darinya berupa kolagen.
Pulpa adalah rongga yang berisi pembuluh darah dan syaraf. Kalau syaraf sudah kebuka, banyak kuman yang masuk.
Salah satu masalah gigi yang paling sering terjadi adalah gigi berlubang atau karies dalam istilah kedokterannya. Gigi berlubang merupakan alasan utama hilangnya gigi pada usia muda. Keluhan sakit gigi akibat gigi berlubang berdampak terhadap menurunnya produktivitas kerja penderita. Gigi berlubang sering dianggap sepele, namun akibat yang ditimbulkannya dapat mengganggu aktivitas sehari-hari seperti rasa sakit, bau mulut dan gusi bengkak serta bila infeksinya meluas dapat berakibat fatal.
Gigi berlubang mempunyai akibat yang fatal jika tidak kita obati atau ditambal, karena akan mengakibatkan infeksi gigi menjadi meluas (abses) dan menjadi sarana masuknya kuman penyakit yang dapat menyebabkan infeksi pada paru-paru, jantung, dan otak yang dapat menyebabkan kematian.
Wiloughby Miller seorang dokter gigi Amerika menemukan penyebab karies disebabkan oleh bakteri dan gula. Bakteri akan mengubah gula dari sisa makanan menjadi asam yang menyebabkan lingkungan gigi menjadi asam dan kondisi asam inilah yang membuat lubang kecil pada email gigi. Saat lubang terjadi pada email gigi, belum merasakan sakit atau nyeri. Tetapi lubang kecil pada email selanjutnya dapat menjadi celah sisa makanan dan adanya bakteri akan membuat lubang semakin besar dan melubangi dentin. Pada saat itulah akan terasa linu pada gigi saat makan. Bila dibiarkan, lubang akan sampai pada pulpa gigi, sehingga mulai merasakan nyeri atau sakit gigi. Bila proses ini berlanjut akan terjadi matinya sel saraf, sehingga rasa sakitnya hilang. Pada tahap ini, biasanya orang sering mengabaikan, padahal ketika sel saraf mati, proses kerusakan di dalam gigi terus berjalan sampai ke tulang penyanggah gigi. Proses ini akan berlangsung sampai gigi menjadi habis dan hanya tersisa akar gigi.
Gigi berlubang yang tidak segera ditangani dapat memicu penyakit kronis pada jantung seperti infeksi katup jantung, demikian menurut Drg.Zaura Rini Anggraeni, MDS.
Pada gigi berlubang terdapat bakteri Streptococcus. Bakteri ini muncul karena kondisi gigi yang kotor. Streptococcus menggerogoti email gigi yang akhirnya menyebabkan gigi berlubang dan menimbulkan infeksi pada daerah mulut dan gigi.
Kuman ini bermula dari infeksi gigi dan akan terbawa oleh pembuluh darah, sehingga penyebarannya sangat mudah. Saat terbawa di dalam pembuluh darah, kuman ini akan sangat mudah bercokol di jantung, terutama bila kondisi tubuh sedang dalam keadaan yang lemah.
Karena mengikuti aliran pembuluh darah, streptococcus tidak hanya akan menyerang jantung, tetapi juga ginjal, paru-paru, lambung, bahkan memperparah kondisi gula darah pada penderita diabetes melitus.
Sebagian besar masayarakat belum mengetahui bahaya yang akan timbul akibat gigi berlubang sehingga mereka banyak yang tidak peduli dengan keadaan giginya.
Beberapa langkah sederhana yang perlu dilakukan untuk mencegah gigi berlubang diantaranya ;
- Jangan makan atau minum manis sebelum tidur.
- Berkumur-kumurlah setelah makan agar sisa makanan tidak terus menempel dan mengurangi keadaan asam dalam gigi.
- Membiasakan sikat gigi dengan benar terutama setelah makan, sebelum tidur dan sehabis makan atau minum yang manis.
- Gunakan pasta gigi yang mengandung fluoride
- Membersihkan sisa makanan pada sela-sela gigi dengan menggunakan dental floss minimal sehari sekali.
- Membatasi konsumsi makanan manis dan lengket seperti permen,coklat dan minuman yang memiliki kadar gula sangat ginggi seperti sirup dan soda.
- Hindari penggunaan tusuk gigi karena akan membuat celat antar gigi semakin besar atau bisa juga menyebabkan luka pada bagian gusi
- Konsumsi makanan yang mengandung kalsium
- Konsumsi vitamin C untuk menjaga kesehatan gusi
- Konsumsi makanan berserat karena akan membuat gigi menjadi lebih kuat dan mencegah terjadinya gigi berlubang.
- Minumlah teh pahit saat memakan makanan ringan,karena bisa mengurangi resiko gigi berlubang dan memperkuat lapisan plak & mengontrol bakteri dalam mulut.
- Sering-sering mengunyah daun sirih & gambir dapat menguatkan gigi juga.
- Lakukan pemeriksaan gigi rutin setiap 6 bulan sekali.
Pada beberapa kasus, infeksi yang terjadi cukup hebat dan berlangsung cepat. Infeksi dapat menyebar ke daerah lain yang cukup vital yaitu ke daerah dada dan kepala. Kondisi ini sudah sangat serius dan memerlukan perawatan rumah sakit yang sangat intensif. Pada kondisi ini, khususnya infeksi ke daerah kepala, resiko kematiannya lebih besar lagi.
- Penyakit jantung
- Nyeri mata dan sakit kepala
- Diabetes
- Penyakit saluran pernapasan
- Bayi prematur/kurang berat
- Gusi berdarah
- kanker mulut
- Gatal
Kista adalah rongga patologis yang berisi cairan, semi cairan/nanah atau gas yang dibatasi oleh epitel atau jaringan ikat. Kista periapikal merupakan kista yang paling sering terjadi di rongga mulut. Kista periapikal tergolong dalam kista odontogenik.
Kista odontogenik sendiri mempunyai pengertian yaitu kista yang disebabkan oleh gigi, baik karena peradangan pada gigi atau karena malformasi (kelainan pembentukan) gigi selama perkembangan. Sedangkan kista periapikal adalah kista yang terbentuk pada ujung akar gigi yang jaringan pulpanya (sarafnya) sudah mati, yang merupakan kelanjutan dari peradangan pada jaringan pulpa gigi (pulpitis). Diagnosis dari kista periapikal dapat ditentukan melalui rontgen gigi dan pemeriksaan histologis.
Kista periapikal ini dapat terjadi di ujung gigi manapun dan dapat terjadi pada semua umur. Ukurannya berkisar antara 0,5 - 2cm, tapi bisa juga lebih. Bila kista mencapai ukuran diameter yang besar, ia dapat menyebabkan wajah menjadi tidak simetri, karena adanya benjolan dan bahkan dapat menyebabkan parestesi karena tertekannya syaraf oleh kista tersebut.
Kista periapikal disebabkan oleh infeksi gigi karena caries (gigi berlubang). Apabila gigi yang berlubang dibiarkan terus menerus, maka akan menyebabkan peradangan pada jaringan pulpa gigi (pulpitis) kemudian terjadi kematian saraf pada gigi tersebut. Setelah gigi nonvital (mati) lama-kelamaan akan dapat terbentuk kista periapikal pada ujung akar gigi tersebut.
Menghindari Plak dengan mengatur pola makan.
Plak gigi terbentuk dari air ludah dan sisa makanan yang mengandung karbonhidrat dan mudah melekat seperti roti dan cokelat. Plak yang timbul harus selalu rajin dibersihkan dengan menyikat gigi. Cara lain untuk menghindari plak adalah dengan mengatur pola makan, misal dengan mengurangi konsusmsi makanan roti dan cokelat. Menurut Drg.Darmayanti plak gigi mengandung kuman yang menyerang 2 sisi. Jika menyerang gigi terjadilah lubang gigi. Sedangkan jika yang diserang tulang melalui lubang antara gusi dan gigi terbentuklah karang gigi. Tulang yang menyangga gigi tersebut lama kelamaan habis dimakan kuman, sehingga gigi menjadi tanggal.
Barodontalgia adalah suatu fenomena dimana seseorang mengalami sakit gigi pada saat berada pada ketinggian misal saat terbang atau menyelam pada kedalaman tertentu dibawah laut.
Berhubungan dengan tekanan udara sesuai hukum Boyle seperti juga yang terjadi pada telinga.
Menghindari Plak dengan mengatur pola makan.
Plak gigi terbentuk dari air ludah dan sisa makanan yang mengandung karbonhidrat dan mudah melekat seperti roti dan cokelat. Plak yang timbul harus selalu rajin dibersihkan dengan menyikat gigi. Cara lain untuk menghindari plak adalah dengan mengatur pola makan, misal dengan mengurangi konsusmsi makanan roti dan cokelat. Menurut Drg.Darmayanti plak gigi mengandung kuman yang menyerang 2 sisi. Jika menyerang gigi terjadilah lubang gigi. Sedangkan jika yang diserang tulang melalui lubang antara gusi dan gigi terbentuklah karang gigi. Tulang yang menyangga gigi tersebut lama kelamaan habis dimakan kuman, sehingga gigi menjadi tanggal.
Barodontalgia adalah suatu fenomena dimana seseorang mengalami sakit gigi pada saat berada pada ketinggian misal saat terbang atau menyelam pada kedalaman tertentu dibawah laut.
Berhubungan dengan tekanan udara sesuai hukum Boyle seperti juga yang terjadi pada telinga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar