PENYAKIT SYARAF KEJEPIT

Penyakit Syaraf Kejepit  adalah gangguan kesehatan yang disebabkan karena adanya luka atau kerusakan akibat tekanan berlebih pada syaraf. Dalam istilah medis gangguan kesehatan ini populer disebut HNP atau Hernia Nucleus Pulposes atau Pinched Nerve.

Sebagian besar orang bisa dibilang pernah menderita syaraf kejepit. Mulai dari anak-anak, remaja, orang dewasa, sampai manula berpotensi terkena syaraf kejepit. Syaraf kejepit tidak hanya menimbulkan rasa sakit yang tidak nyaman akan tetapi, secara lebih lanjut dapat mengganggu aktivitas harian karena nyeri yang muncul terasa sakit luar biasa.

Rasa sakit itu dapat muncul di area leher, pinggang, dan juga kaki. Sayangnya rasa nyeri yang muncul seringkali diabaikan begitu saja. Padahal sakit ini berpotensi pula pada kelumpuhan.

Faktor penyebab syaraf kejepit pada dasarnya bergantung pada lokasi terjadinya syaraf kejepit, diantaranya :
  • Mengangkat Beban Berat. Apakah aktivitas harian anda mengharuskan untuk mengangkat beban berat ? Bila ya, anda perlu waspada. Pasalnya mengangkat beban berat bisa menyebabkan terjadinya syaraf kejepit. Apalagi bila anda mengambil posisi yang salah saat mengangkat beban berat tersebut. Contoh posisi yang salah yaitu mengangkat beban berat dengan posisi membungkuk.
  • Kebiasaan Postur tubuh yang salah dalam waktu yang lama juga bisa menjadi penyebab syaraf kejepit.Hal ini karena postur tubuh yang salah misal melengkung menyebabkan adanya tekanan tidak merata pada tulang. Akibatnya pada beberapa titik didapati tekanan yang berlebih dan memicu syaraf terjepit. Misalnya saja tekanan berlebih pada Nucleus Pulposus atau bantalan ruas tulang belakang yang terjadi dalam waktu lama dapat menyebabkan balging dan parahnya lagi bisa pecah. Sayang nya sebagian orang masih memiliki postur yang salah baik pada saat bekerja di depan layar PC, duduk di kendaraan bermotor, ataupun tidur. Tidak heran faktor resiko inipun menjadi faktor penyebab dominan dari sejumlah kasus penyakit syaraf kejepit yang ada.
  • Trauma pada Tulang Belakang atau Pinggang.  Faktor resiko sakit syaraf terjepit selanjutnya karena trauma pada tulang belakang atau pinggang. Trauma dimaksud bisa disebabkan karena terjatuh dalam posisi duduk dengan benturan keras, sehingga menyebabkan pecahnya bantalan ruas tulang belakang atau karena adanya tekanan berat di sepanjang tulang belakang. Jika hal ini terjadi pada anak muda, biasanya sesaat setelah terjatuh tidak terasa sakit apapun. Hal ini karena rasa sakit umumnya terakumulasi beberapa waktu kemudian. Berbeda dengan orang lanjut usia. Dampaknya bisa terasa langsung seketika. Perbedaan ini disebabkan karena elastisitas bantalan ruas tulang belakang itu sendiri. Pada anak muda kandungan air dalam bantalan masih cukup tinggi,sehingga dapat menahan tekanan, sementara pada orang tua tidak.
  • Penyakit Disc Aging atau Degenerasi Disc. Faktor penyakit syaraf kejepit berikut yang juga perlu diwaspadai yaitu karena penyakit Disc Aging atau Degenerasi Disc. Perlu diketahui bahwa pada bantalan ruas tulang belakang bisa terjadi degenerasi yang menurunkan kekuatannya untuk menahan sekaligus mendistribusikan tekanan secara merata. Degenerasi ruas tulang belakang ini sendiri bisa disebabkan karena adanya reaksi biokimia yang melibatkan kolagen dan glukosa atau karena asupan nutrisi yang tidak sehat. Karenanya penting untuk mengonsumsi makanan sehat setiap hari mulai dari sekarang.
  • Faktor Keturunan. Sakit syaraf kejepit ternyata bisa juga disebabkan karena faktor keturunan. Lebih tepatnya mengarah pada faktor genetik orang tua yang diturunkan pada anak yang menyebabkan sang anak menderita degenerasi disc. Meskipun faktor resiko yang satu ini cukup sulit dicegah, tetapi masih dapat dilakukan sejumlah cara untuk meminimalisir resikonya. Misalnya saja dengan berhati-hati bila memang ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit syaraf kejepit dan selalu menjaga postur tubuh. 
Tip-tip untuk mengurangi atau menyembuhkan syaraf kejepit
  • Dianjurkan tidur beralaskan kasur keras dan posisi tidur yang benar
  • Hindari mengangkat beban berat
  • Hindari membungkuk dalam mengambil sesuatu barang di lantai
  • Lakukan olahraga renang, latihan pernapasan, gerakan terbalik kaki diatas tangan dibawah.
  • Hindari berboncengan dengan motor dan sepeda
  • Hindari makan tinggi lemak, es, dan jeroan
  • Makan makanan kaya serat agar membantu gerakan usus yang mengurangi tegang
  • Makan makanan mengandung kalium (pisang,avokat,kacang2), kalsium, sayuran hijau bayam,okra
  • Hindari minum kopi.
  • Terapi pijat atau terapi biomagnetik
Itulah beberapa faktor resiko syaraf kejepit. Diharapkan dengan mengetahui beberapa faktor resiko diatas masyarakat dapat lebih waspada dan menjauhi penyebab syaraf kejepit. Bagaimanapun mencegah lebih baik daripada mengobati.