PENYAKIT PARKINSON (PARALYSIS AGITANS)

Penyakit Parkinson adalah degenerasi sel saraf secara bertahap pada otak bagian tengah yang berfungsi mengatur pergerakan tubuh. Jadi terjadi kerusakan sel-sel otak (neuron). 
Penyakit parkinson lebih dominan menimpa kaum pria. Seperti petinju Muhammad Ali, Adolf Hiller, Paus Paulus Yohanes II.
Gejala yang banyak diketahui orang dari penyakit parkinson adalah terjadinya tremor atau gemetaran. Tapi gejala-gejala penyakit parkinson pada tahap awal sulit dikenali, misalnya :
  • Merasa lemah atau terasa lebih kaku pada sebagian tubuh.
  • Gemetaran halus pada salah satu tangan saat beristirahat.
Setelah gejala awal diatas, maka akan muncul gejala-gejala selanjutnya :
  • Tremor makin parah dan menyebar
  • Otot terasa kaku dan tidak fleksibel
  • Pergerakan menjadi lambat
  • Berkurangnya keseimbangan dan juga koordinasi tubuh.
Penderita penyakit ini juga bisa mengalami gejala fisik( gejala motorik) dan psikologis (gejala non motorik) lain seperti depresi, konstipasi, sulit tidur atau insomnia, kehilangan indera penciuman atau anosmia, bahkan muncul masalah daya ingat.

Penyebab Penyakit Parkinson
Penyakit parkinson mempengaruhi bagian kecil dari otak tengah yang bernama substantia nigra. Fungsi dari substantia nigra adalah mengirim pesan ke saraf-saraf di saraf tulang belakang yang mengendalikan otot-otot pada tubuh. Pesan dikirimkan dari sel otak, ke saraf dan otot dengan memanfaatkan senyawa kimia yang disebut neurotransmitter. Salah satu neurotransmiter utama yang dihasilkan oleh sel otak di substantia nigra adalah Dopamine.
Pengaturan gerakan dari tubuh sangat dipengaruhi oleh dopamine. Saat jumlah dopamine menurun akan menyebabkan aktivitas otak akan terganggu. Inilah yang menyebabkan munculnya tanda-tanda dan gejala penyakit parkinson.
Penyebab menurunnya dopamine ini masih belum diketahui. Tapi terdapat beberapa faktor yang bisa memicu hal ini, seperti faktor keturunan dan faktor lingkungan 
Parkinson Primier disebabkan berkurangnya dopamine.
Parkinson Secunder disebabkan terhambatnya pengaliran dopamine yang bisa disebabkan oleh tumor, stroke, gangguan pembuluh darah dan trauma.

Pengobatan Penyakit Parkinson
Hingga saat ini, penyakit parkinson belum memiliki obat penyembuhnya. Pengobatan dan juga penanganan yang tersedia hanya ditujukan untuk meringankan gejala yang dialami.Pengobatan dilakukan untuk menjaga kualitas hidup penderita agar bisa beraktifitas senormal mungkin.
Langkah penanganan yang tersedia adalah fisioterapi, obat-obatan, dan jika perlu operasi.

Penyakit parkinson menyerang penderitanya dengan cara yang berbeda-beda, akibatnya gejala yang dialami bisa beragam. Berikut ini adalah gejala-gejala yang umum muncul pada penderita penyakit parkinson ;
  • Tremor. Gemetaran yang tidak bisa dikendalikan. Biasanya gejala ini muncul pada satu bagian tubuh, terutama tangan dan jari. Gemetaran terjadi saat bagian tubuh tersebut diam atau beristirahat. Tremor merupakan salah satu gejala utama kondisi ini.
  • Bradikinesia atau melambatnya gerakan. Setelah beberapa lama, penyakit parkinson akan mengurangi koordinasi gerakan tubuh anda dan menjadikannya lebih lambat. Aktifitas sederhana menjadi sulit untuk dilakukan. Misalnya langkah yang lebih pendek saat berjalan dan kesulitan untuk bangkit dari tempat duduk.
  • Kekakuan otot atau rigiditas. Otot besar dan kecil menjadi kaku maupun tegang. Hal ini membuat ekspresi wajah dan pergerakan tubuh menjadi sangat terbatas dan juga menyebabkan rasa sakit akibat kram otot. Maka sering disebut wajah batu/wajah poker.
  • Gangguan keseimbangan. Penderita akan mengalami gangguan keseimbangan sehingga lebih beresiko untuk jatuh.
  • Kehilangan kemampuan gerak otomatis. Frekuensi gerakan-gerakan yang terjadi tanpa kita sadari perlahan mulai menurun. Misalnya kedipan mata dan ayunan tangan ketika berjalan.
  • Depresi dan serangan kecemasan. Karena belum adanya obat untuk menyembuhkan penyakit parkinson, kondisi ini bisa membuat pasien merasa depresi dan khawatir akan masa depannya.
  • Gangguan tidur atau insomnia
  • Demensia. Gejala ini berarti bahwa penderita bukan hanya mengalami gangguan ingatan, tapi kepribadiannya bisa berubah dan bahkan mengalami delusi serta halusinasi.
  • Hilang indera penciuman. Kondisi ini bisa muncul beberapa tahun sebelum gejala lain muncul.
  • Inkontinensi urin (problem berkemih)
  • Sakit saraf. Penyakit parkinson bisa menyebabkan sensasi rasa terbakar, dingin dan mati rasa.
  • Konstipasi atau sembelit.
  • Nyeri pada leher
  • Lengan tidak berayun bebas
  • Berkeringat secara berlebihan
  • Kesulitan menelan makanan. Masalah ini bisa mengakibatkan terjadinya kekurangan nutrisi dan dehidrasi.
Perlu diketahui tidak semua penderita parkinson mengalami seluruh gejala diatas.

Beberapa faktor yang bisa memicu penurunan dopamine ini adalah :
  • Faktor keturunan. Mutasi genetik bisa menyebabkan meningkatnya resiko terkena penyakit parkinson. Diduga ada gen yang tidak sehat yang disalurkan kepada anak oleh orang tua, tapi hal ini sangat jarang terjadi.
  • Faktor lingkungan. Pajanan terhadap racun tertentu yang ada di lingkungan bisa meningkatkan resiko terkena penyakit parkinson, misalnya pestisida,herbisida, asap kendaraan bermotor, dan polusi pabrik.
  • Faktor-faktor lain seperti efek samping obat-obatan, stroke otak, gangguan otak lainnya yang bersifat progresif.
Tidak ada tes darah maupun tes laboratorium yang bisa memastikan diagnosis penyakit parkinson. Oleh karena itu, deteksi dini terhadap penyakit ini makin sulit. Tes lain seperti CT scan dan juga MRI bisa dilakukan untuk memastikan gejala yang ada bukan karena penyakit lain.
Saat penyakit parkinson bertambah parah, terkadang gejalanya sulit untuk dikenali, dan bisa disalah artikan dengan penyakit lainnya. Gejala tremor bisa tidak terlihat ketika pasien duduk. dan perubahan postur yang terjadi bisa dianggap sebagai akibat dari osteoporosis. Perlu diketahui, ada beberapa penderita penyakit parkinson yang tidak memiliki gejala tremor.

Terapi untuk penyakit Parkinson
Berikut ini beberapa terapi yang disarankan untuk membantu meredakan gejala yang muncul akibat penyakit parkinson :
  • Fisioterapi. berfungsi membantu penderita mengatasi kekakuan otot dan juga rasa sakit pada persendian ketika bergerak.
  • Perubahan menu makanan. Lebih banyak mengonsumsi air dan makanan berserat tinggi.
  • Terapi wicara. Penderita penyakit parkinson cenderung mengalami kesulitan atau bermasalah dalam berbicara.
Obat-obatan Penyakit Parkinson
Tidak semua obat cocok untuk semua orang, dan reaksi terhadap obat itu juga berbeda-beda.
  • Levodopa. obat ini diserap oleh sel-sel saraf dalam otak dan diubah menjadi senyawa kimia dopamine, untuk mengatasi gangguan pergerakan tubuh.
  • Dopamine agonist. Berfungsi untuk menggantikan dopamine di dalam otak dengan efek yang sama seperti levodopa. Efek samping yang ditimbulkan tidak sekuat levodopa.
  • Monoamine oxidase-b inhibitors (MAO-B). Obat ini berfungsi menghambat senyawa kimia otak yang menghancurkan dopamine. Obat ini membantu meredakan gejala penyakit parkinson.
  • Catechol-O-methyltransferase inhibitor (COMT). Obat ini khusus diberikan kepada orang dengan penyakit parkinson ditahap lanjutan. Obat ini menghambat enzim yang menghancurkan levodopa.
Operasi pada penyakit Parkinson.
Operasi hanya dianjurkan jika penanganan dengan obat-obatan pada penyakit parkinson tidak bisa meredakan gejala yang muncul.Operasi ini dikenal sebagai deep brain stimulisation atau stimulasi otak dalam yang bekerja dengan merangsang bagian otak yang terganggu akibat penyakit parkinson.Walau tidak menyembuhkan ,prosedur ini mampu mengurangi gejala parkinson bagi sebagian penderitanya.

Makanan yang baik untuk Parkinson

  • Cabe, tidak hanya dapat menurunkan resiko terhindar dari parkinson, tapi juga bermanfaat bagi tubuh.
  • Buah Berry; strawbery, bluebery, blackbery, rasbery, semuanya dikenal memiliki kandungan flavonoid yang tinggi. Flavonoid adalah senyawa yang terdiri dari 15 atom karbon yang umumnya tersebar di dunia tumbuhan. Kandungan flavonoid dipercaya mampu menghambat terjadinya parkinson hingga 40%.
  • Paprika dan sayuran. Para ilmuwan telah menemukan hubungan antara reseptor otak dengan pola makan 600 pasien parkinson. Hasilnya sayuran seperti paprika, tomat, kentang dan terong bisa mengurangi resiko parkinson hingga 30 %.
  • Ace Maxs yang kandungan kulit manggis & daun sirsak juga dipercaya dapat mengobati parkinson.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar